Mau Ke Mana Kita?

Thursday, July 25, 2019

7-9 Oktober 2016, ada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) di Jakarta. Entah ada angin apa, aku lupa, akhirnya memutuskan untuk pergi ke sana sama sepupuku. Kami berdua muter-muter tanpa jelas sebenernya mau lihat apa. Sebenarnya aku malah lihat-lihat harga tiket buat pulang kampung ke Jogja. Tapi nggak beli juga sih, karna emang biasanya milih pulang pake kereta karena lebih ekonomis. Jadi kami keliling di event itu beneran kayak nggak ada tujuan, yang pada akhirnya berhenti dan ngobrol yang berujung, "Gimana kalau kita ke Korea?". 

Kami berdua dulu pas kami SMP pernah transit di Korea, menginap satu malam. Tapi nggak kemana-mana karena ibuku, yang waktu itu adalah satu-satunya yang lancar bahasa inggris pun sulit untuk komunikasi dengan petugas bandara korea karena pengucapan mereka yang berbeda. Mungkin rasa menyesal juga yang pada akhirnya bikin kami berdua memutuskan untuk, "Yaudah, yuk cari tiket ke Korea!" Awalnya kami mau cari tiket di event itu tapi kemudian kami memutuskan untuk coba cek tiket punya airlines lain.

Ngomong-ngomong, sepupuku ini cowok ya. Disclaimer nih ceritanya. Tapi emang dari kecil udah tumbuh bersama. Dari TK, SD, SMA satu sekolah dan memang rumah sebelahan jadi ya memang udah deket banget. Jadi aku sih mikirnya kalau pergi sama dia, orang tuaku akan lebih percaya soal keamanan dan keselamatanku. Dan benar saja, syukur alhamdulillah, dapet izin dari orang tua buat travelling berdua aja kesana. Nggak pernah kebayang bakal dibolehin sih karena pas belum kerja aja susah banget dapet izin buat keluar kota atau bahkan sekedar nginep di tempat temen. Mungkin karna udah punya uang sendiri ya hahaha.  

Lalu beberapa hal yang kami pertimbangankan adalah:

#1 Uang
Ini nih penting banget, selain uang buat akomodasi yang perlu dipikirin, kita juga harus memikirkan sepulang travelling nanti uang nggak akan habis kan? Sama aja bohong kalau pas pulang nggak ada uang tabungan bahkan uang untuk hidup. Kalau belum cukup tunda dulu aja deh. Nah, karena kami sudah merencanakan buat kesana dari bulan Oktober 2016, kami pun menghitung masing-masing untuk menyisihkan uang setiap bulannya untuk bekal kami nanti. Bahkan aku sampai bikin reminder seperti ini:

reminder yang jadi wallpaper hp

#2 Kapan mau kesana?
Berhubung kami berdua sudah bekerja, pertimbangan mau cuti berapa hari pun jadi hal yang perlu dipikirkan. Timing cutinya pun harus pas biar kerjaan juga nggak keteteran. Tapi sepertinya sepupuku lebih fleksibel untuk ambil cuti, jadi yang perlu mikir mateng kayaknya ya cuma aku. Pada akhirnya diputuskan untuk liburan ke Korea di bulan Maret 2017. Karena di bulan itu udah selesai winter tapi sudah masuk spring dengan harapan bisa lihat cherry blossom di sana. Jadi setelah dapet waktu perginya, ngasih info ke atasan sama partner kerja biar mereka aware dan nggak ada hal-hal yang tidak diharapkan mendekati hari H.

#3 Tipe travelling
Karena kami tidak berniat berfoya-foya di sana, kami memilih untuk backpacking. Nyambung nih sama pilihan pesawat kami. Emang harganya lebih murah dibanding yang di GATF, karna nggak dapet bagasi. Jadi yang diandalkan adalah kabin yang hanya 7 kg. Tapi untuk pulangnya kami nambah combined baggage kalau-kalau kami terlampau kalap pas di sana, hahaha. Dan karena waktu yang kami pilih belum terlalu high season jadi harga nggak terlalu tinggi. Oh ya, satu lagi! Airline yang kami pilih bukan direct flight dan waktu transitnya luama, jadi itu juga salah satu alasan kenapa harganya nggak begitu mahal.


Jadi begitulah cerita awalnya. Selanjutnya nanti cerita soal persiapan apa aja yang kami lakukan ya. See you!


saya,
masih dengan ingatan tentang Seoul
yang selalu berputar di kepala

You Might Also Like

0 comments

pageviews

followers

Subscribe