Aku bukan siapa-siapa jika harus melewati lorong sepi ini. Mungkin memang disana aku tampak seperti laki-laki yang bisa hidup tanpa orang lain. Tapi dalam kesunyian ini tak pernah ada yang tahu siapa aku sebenarnya. Nyaliku menciut seolah-olah di depan sana ada kehidupan lain yang aku sendiri tak bisa membayangkan. Di ujung lorong ini pasti ada sesuatu, sesuatu yang sangat membuatku takut.
Berada di kehidupan sebelumnya memang pilihan hidupku. Di sana aku tidak sama, aku bisa menyuruh semua orang untuk mengikuti apa mauku tanpa terkecuali. Tapi disini berbeda, di ujung sana pasti juga berbeda. Bulu kudukku yang berdiri tak mampu aku kuasai agar diam saja di tempat seperti tak pernah ada yang terjadi. Aku terus berjalan dan kemudian mematung...
Apa bisa aku beranjak kesana sementara bayang bayang ketakutanku menggelayutiku dan menenggelamkanku semakin dalam tanpa rasa kasihan.
Aku sendirian...
Berada di kehidupan sebelumnya memang pilihan hidupku. Di sana aku tidak sama, aku bisa menyuruh semua orang untuk mengikuti apa mauku tanpa terkecuali. Tapi disini berbeda, di ujung sana pasti juga berbeda. Bulu kudukku yang berdiri tak mampu aku kuasai agar diam saja di tempat seperti tak pernah ada yang terjadi. Aku terus berjalan dan kemudian mematung...
Apa bisa aku beranjak kesana sementara bayang bayang ketakutanku menggelayutiku dan menenggelamkanku semakin dalam tanpa rasa kasihan.
Aku sendirian...