redenominasi rupiah mbikin bingung
Wednesday, August 04, 2010
kalau yang pada rajin ngikutin berita akhir-akhir ini pasti tau deh tentang apa itu. pro kontranya dibahas terus akhir-akhir ini dan masyarakat pasti bingung itu apa. kalau menurutku, redenominasi rupiah atau mengurangi angka nol di mata uang rupiah yang masih ada sekarang, hehe.
Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi.Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara regional, sementara sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan, sedangkan pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya. Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali, sedangkan sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, sementara sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.
kata Bapak Agus Martowardojo sih, salah satunya biar kita nggak repot, mengingat keterbatasan angka yang bisa dituliskan dalam kalkulator atau alat bantu hitung lainnya. walaupun bener juga alasannya itu, tapi kan teknologi makin berkembang, pasti bisa dooong mbikin alat hitung yang muat banyak angka nol, hehe.
sedangkan sosialisasinya diperkirakan akan membutuhkan waktu dua tahun, tuh kan repot :o dua tahun kan lama, bakal repot ngutek-utek buku bank juga, kalau yang nggak update pasti kaget kalau tiba-tiba angka nol di tabungannya berkurang tiga, serasa miskin mendadak, menimbulkan dampak psikologis juga, haha.
pokoknya semoga apa keputusannya nanti bisa berjalan lancar dan semoga milihnya nggak yang repot-repot, mending nggak usah aja, mending mbikin alat yang lebih canggih yang muat angka nol tanpa ada limitnya :p
6 comments
berarti
ReplyDeletekalau harga kamera DSLR sekitar 400-500 Rupiah aja ya?
murah bangeeeet :D *ngeles*
hahaha iya mas, murah banget :p tapi apa segampang skrg ngumpulin 500 rupiah? wkwkwk
ReplyDeleteu got the point, Qisty =)
ReplyDeletepaling enggak pas lihat kurs agak bangga deh :D
satu dolar US = 9 Rupiah hahahaa
hahaha iya, itu juga mas :D
ReplyDeletehabis itu beli bensin berasa murah banget bayangin aja 5 rupiah, tapi yaaaa, tetep aja lima ribunya sekarang :p
"pertamax mas?"
ReplyDelete"njih, mas, full njih"
"njih"
....
"pinten mas"
"10 RUpiah 25 sen mas"
"oooh, injih njih"
hahahaha
*dialog konyol, mbayangin ngisi bensin motor :D*
wahahaha imajinasinya jalan :p tuh kan berasa muraaaah, coba direalisasi deh, ada yang kena reaksi psikologis juga itu nanti :p
ReplyDelete